Kobra Jawa Apakah Berbisa
Mampu Menyemburkan Bisa
Tidak hanya memiliki bisa yang sangat berbahaya, jenis ular yang satu ini juga memiliki kemampuan dalam menyemburkan bisa hingga jarak tertentu. Dikatakan bahwa semburan ular sendok atau kobra dapat berjarak sejauh 2 meter. Meskipun tidak masuk ke dalam tubuh, apabila bisa ular sendok atau kobra mengenai area mata dapat menimbulkan gangguan penglihatan sementara hingga adanya kemungkinan resiko kebutaan.
Ular Kobra Hutan (0,225 Mg/Kg)
Masuk urutan empat kobra paling berbahaya di dunia, nama ilmiah ular ini adalah Naja melanoleuca. Spesies ini dijumpai di banyak negara Benua Afrika, seperti Senegal, Somalia, Sudan, Tanzania, dan Zimbabwe.
Berbeda dengan kobra kaspia yang begitu agresif, kobra hutan selalu waspada dan menunjukkan perilaku gugup. Namun, kobra hutan memiliki racun mematikan yang bisa menyebabkan kematian dalam rentang waktu 30 hingga 120 menit.
Ular Kobra Cina (0,28 Mg/Kg)
Naja atra atau biasa dikenal sebagai kobra cina merupakan spesies ular berbisa tinggi dari famili Elapidae. Sesuai namanya, ular satu ini ditemukan di sebagian besar wilayah Cina Tenggara. Akibat bisanya yang berbahaya, ia bertanggung jawab akan banyaknya insiden gigitan tiap tahun.
Komponen utama racun kobra cina adalah neurotoksin dan sitotoksin. Gigitan kuat dapat menyuntikkan cukup banyak racun yang mengakibatkan kematian manusia dewasa. Pasalnya, serangan racun kobra cina akan menyerang jantung, paru-paru, dan sistem saraf.
Ular Kobra Tanjung (0,37 Mg/Kg)
Gigitan kobra tanjung dianggap sebagai keadaan darurat medis yang memerlukan perawatan segera untuk menghindari kematian. Perawatan standar gigitan ular ini adalah rawat inap, pembersihan lokasi luka, serta intubasi dan ventilasi.
Spesies kobra tanjung adalah hewan endemik Afrika bagian selatan. Ia dapat hidup di berbagai habitat seperti sabana, semak belukar, gurun, dan daerah semi gurun. Kebiasaannya menyambangi rumah manusia menjadikannya salah satu ular paling ditakuti di Afrika.
Habitat Ular Kobra Jawa
Sesuai dengan namanya, habitat utama ular kobra Jawa berada di Pulau Jawa.
Habitat aslinya sebagian besar berada di hutan hujan tropis, persawahan, hingga pekarangan.
Hewan ini mudah beradaptasi sehingga kerap ditemukan di berbagai tipe habitat, termasuk di perkotaan.
Melansir Wildlife Preservation Canada, kobra Jawa bahkan paling sering ditemui di Kota Jakarta.
Hewan melata ini hidup di atas tanah (terrestrial), terutama di area persawahan dan pekarangan.
Menjadi hewan nokturnal, ular kobra Jawa aktif mencari mangsa di malam hari.
Target sasarannya adalah mamalia kecil, tikus, burung, kodok, ular, dan hewan amfibi lainnya menjadi makanan favorit bagi ular kobra Jawa.
Tak heran jika keberadaan hewan ini penting sebagai pengontrol populasi hewan pengerat.
Baca Juga: 3 Jenis Tanaman yang Bisa Dicangkok, Bisa Bikin Pohon Berbuah Lebih Cepat!
Memiliki Bisa Beracun
Seperti diketahui, ular sendok atau kobra Jawa termasuk jenis ular berbisa. Mengacu pada buku 'Seri Hewan Vertebrata: Hewan Melata Reptilia' karya Dhany Ardiansyah, bisa di dalam ular sendok atau kobra mengandung neurotoksin. Jenis racun tersebut dapat berpengaruh pada kerusakan jaringan saraf apabila disuntikkan ke dalam tubuh manusia.
Mengenal Ular Kobra Jawa
Foto: Ular Kobra Jawa (Freepik.com)
Ular kobra Jawa merupakan salah satu ular berbisa tinggi dari family Elapidae.
Jenis ular ini berasal dari genus Naja dan memiliki nama latin Naja sputatrix.
Ciri-ciri kobra Jawa memiliki leher yang dapat memipih seperti sendok saat dirinya terancam.
Maka tak heran jika masyarakat Jawa kerap menyebut jenis kobra ini sebagai ular sendok.
Ciri-ciri kobra Jawa biasanya berwarna hitam kecokelatan dengan panjang mencapai 2 meter.
Hewan berbisa ini juga memiliki bentuk taring proteroglypha (bertaring depan) yang berukuran kecil dengan ujung pendek.
Baca Juga: Ketahui Klasifikasi Filum Coelenterata sebagai Hewan Berongga
Dari taringnya itulah, ular kobra Jawa mampu menyuntikkan bisa hingga masuk ke dalam pembuluh darah lawannya.
Hati-hati, bisa ular kobra Jawa memiliki sifat hemotoksik yang mampu merusak sel darah.
Tak hanya itu, bisa ular kobra jenis ini juga bersifat neurotoksik yang mampu merusak sel saraf dan menyebabkan kelumpuhan.
Jarak semburan bisanya pun cukup jauh. Jika terkena mata, manusia bahkan bisa mengalami kebutaan dalam sekejap.
Meski sangat berbahaya bagi manusia, keberadaan ular kobra Jawa ternyata juga perlu dilestarikan, lho, Moms.
Terutama bagi para petani, keberadaan satwa ini dapat mengendalikan hama tikus sehingga turut menjaga keseimbangan ekosistem.
Baca Juga: Moms Suka Bunga Krisan? Yuk Ikuti Cara Menanam Bunga Krisan Berikut!
Ciri-ciri Ular Sendok Hitam atau Kobra Jawa
Setelah mengetahui jawaban bahwa ular sendok dan kobra Jawa merupakan jenis ular yang sama, tidak ada salahnya untuk mengenal secara lebih dekat dengan ular ini. Terdapat ciri-ciri ular sendok atau kobra yang dapat diketahui oleh manusia. Berikut beberapa di antaranya:
Ciri-ciri pertama dari ular sendok hitam atau kobra Jawa adalah memiliki warna yang khas. Dikatakan dalam buku sebelumnya bahwa warna ular ini cenderung terlihat coklat pudar hingga hitam mengkilap. Panjang tubuh ular ini rata-rata 1,4 meter hingga 4 meter saja. Namun demikian, menurut buku 'Rahasia Ular' karya Wong Comic, warna ular kobra Jawa atau ular sendok dapat berkombinasi dengan merah keabu-abuan, kuning, hingga putih.
Perbedaan Ular Kobra dan King Kobra
Foto: King Kobra (Pixabay.com/antriksh)
Sekilas, ciri-ciri ular kobra Jawa mirip seperti king kobra yang lehernya memipih seperti sendok.
Selain itu, masih ada sejumlah perbedaan ular kobra Jawa dengan king kobra, di antaranya:
Meski namanya mirip, ular kobra dan king kobra termasuk spesies yang berbeda.
Hal ini termasuk dengan ular kobra Jawa yang berasal dari genus Naja.
Sementara itu, king kobra memiliki genus Ophiophagus.
King kobra menyandang predikat sebagai ular berbisa terpanjang di dunia.
Rata-rata panjang king kobra bisa mencapai 6 meter dengan diameter 10 sentimeter.
Sementara itu, ukuran tubuh ular kobra cenderung lebih kecil dan pendek, berkisar 1,7-2,5 meter.
Bobot king kobra juga cenderung lebih besar, bahkan hampir 2 kali lipat ular kobra.
Berat king kobra bisa mencapai 5-10 kilogram, sementara ular kobra umumnya memiliki berat berkisar 2,5-5 kilogram.
Baca Juga: 10 Contoh Hewan Berkaki Dua serta Gambar dan Penjelasannya
King kobra tak segan memangsa ular lain sebagai makanannya.
Suara.com - Ahli reptil dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (ITB) Ganjar Cahyadi membeberkan ciri-ciri ular berbisa setelah ramainya pemberitaan tentang munculnya ular kobra jawa di sejumlah wilayah Tanah Air akhir-akhir ini.
Ganjar, yang juga Kurator Museum Zoologi ITB, mengatakan berbicara tentang ular, sangat diperlukan untuk mengetahui jenis dan perilakunya agar masyarakat bisa melakukan langkah antisipasi yang tepat.
Dalam siaran pers yang disebar Humas ITB, Selasa (17/12/2019), Ganjar menyampaikan ular berbisa, dapat dikelompokkan pada dua famili yaitu elapidae dan viperidae.
Baca Juga: 4 Fakta Ilmiah tentang Habitat Ular Kobra Jawa yang Teror Depok
Ular yang termasuk elapidae contohnya adalah ular kobra, ular belang (bungarus), dan ular cabai (calliophis intestinalis).
Sementara untuk kelompok viperidae, cirinya adalah bagian kepala berbentuk seperti segitiga. Kalau di daun warnanya hijau dan jika di tanah warnanya kecoklatan.
“Ular berbisa memiliki taring yang mengeluarkan bisa. Selain itu dari perilakunya juga dapat terlihat kalau ular berbisa lebih santai dalam bergerak, tapi kalau didekati akan melakukan upaya perlindungan diri atau menyerang. Sementara ular tidak berbisa, tidak memiliki taring dan bila didekati akan kabur,” ujarnya.
Ciri lain dari ular berbisa dapat dilihat dari warna atau coraknya. Ular berbisa lebih mencolok warnanya, misalnya ular cabai yang mempunyai garis warna merah di tubuhnya, kemudian ular bungarus memiliki warga hitam putih.
Baca Juga: Nekat Disimpan ke Botol, Detik-detik Bocah 8 Tahun Dicatuk Ular Kobra
“Namun khusus untuk ular kobra, yang mencolok adalah karena warnanya hitam legam. Perilaku ular kobra, kalau terancam akan menaikkan tubuhnya dan mengembangkan rusuknya. Bahkan dapat menyemburkan bisanya ke arah mata,” katanya.
Ganjar menjelaskan bahwa pengetahuan akan ciri ular berbisa sangat penting dalam penanganan korban gigitan ular.
"Jadi, saat korban gigitan dibawa ke dokter, dia akan tahu bahwa telah digigit oleh jenis ular apa. Apakah berbisa atau tidak? Warna serta coraknya, dan lain-lain. Sehingga dapat diaplikasikan obat anti-bisa yang tepat dari jenis ular yang telah menggigit," imbuh dia.
Adapun cara penanganan secara medis pertama bagi orang yang terkena gigitan ular adalah imobilisasi atau meminimalisasi gerakan pada area yang terkena gigitan ular.
“Perlakuannya seperti pada patah tulang, jadi kita memasang kayu yang diikatkan dengan perban di bagian tubuh yang terkena gigitan. Usahakan area yang tergigit tidak bergerak sama sekali untuk mencegah area peredaran bisa dengan cepat. Akan tetapi jangan diikat terlalu kencang. Setelah dilakukan upaya tersebut, barulah dibawa ke fasilitas kesehatan,” tutup dia.
Memiliki pose ikonik menengadah dengan mata menatap tajam, banyak spesies ular kobra diketahui memiliki racun mematikan. Apa saja? Simak uraian ringkas mengenai 10 jenis ular kobra dengan racun paling mematikan berikut!
Dirujuk dari laman A-Z Animals, seluruh spesies kobra tergabung dalam kingdom Animalia, filum Chordata, kelas Reptil, ordo Squamata, dan famili Elapidae. Saat ini total terdapat 38 spesies kobra yang diketahui, tetapi jumlahnya masih dapat terus bertambah.
Ular yang tergabung dalam family Elapidae ini memburu hewan-hewan seperti tikus, mencit, katak, kodok, kadal, telur, dan ular lain. Biarpun tiap spesies memiliki makanan favorit yang berbeda, rata-rata favorit kobra adalah hewan pengerat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati makanannya 'hanya' hewan-hewan yang 'lemah', beberapa tipe kobra memiliki racun yang sangat mematikan. Lalu, spesies kobra apa saja yang memiliki racun paling mematikan? Baca penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Beberapa kota di Pulau Jawa sempat dihebohkan oleh serangan anakan ular kobra Jawa yang masuk ke dalam rumah.
Dari sekian banyak jenis ular berbisa yang ada, keberadaan jenis kobra ini perlu diwaspadai.
Pasalnya, kobra Jawa dinilai sebagai salah satu ular berbisa tinggi yang bisa membahayakan manusia kapan saja
Apa bedanya ular kobra Jawa dengan ular kobra pada umumnya? Simak juga cara penangannya dalam ulasan berikut ini.
Baca Juga: 15 Arti Mimpi Dikejar Ular, Berhubungan dengan Emosi!